Dua Mahasiswa Program Doktor UIN Raden Intan Lampung Besok Ujian Promosi Doktor


BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) — Dua mahasiswa Program Doktor Manajemen Pendidikan Islam, Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung akan mengikuti ujian promosi Doktor, di kampus Pascasarjana UIN, Labuhanratu Bandar Lampung, Rabu (24/10/2018).

Adapun kedua mahasiswa tersebut adalah Nur Rohman NPM 1503020062 dan Azima Dimyati NPM 1503020031, akan menyampaikan hasil penelitian berupa disertasi dihadapan tim penguji.

Kepada Lampost.co, Nur Rohman mengatakan hasil penelitian yang akan dipresentasikan dihadapan tim penguji besok berjudul Pelaksanaan dan Pengawasan Pendidikan Islam dalam Pembinaan Perilaku Keagamaan (Studi Kasus di Daerah Rawan Konflik di Lampung Tengah).

Ia mengatakan, isi disertasinya membahas mengenai proses pelaksanaan dan pengawasan pendidikan di daerah rawan konflik dan daerah rendah konflik. Membedakan didua daerah tersebut menurutnya adalah pada kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan siswa.

Pada saat pelaksanaan kegiatan, menurutnya siswa lebih diarahkan pada penanaman nilai-nilai keagamaan islam, agar berlangsungnya kegiatan mampu menghadirkan nuansa keislaman yang harmoni.

“Proses pengawasan pelaksanaan dan pendidikan di daerah rawan dan tidak rawan konflik hampir tidak ada perbedaan cukup mencolok khususnya kegiatan ekstrakurikuler. Hal tersebut muncul bilamana para siswa ditanamkan nilai keagamaan keislaman yang baik,” ujar dia kepada lampost.co, Selasa (23/10/2018).

Kemudian Azima Dimyati dalam disertasinya berjudul Pengaruh Profesional Learning Community Terhadap Pengembangan Profesi Guru pada Madrasah Aliyah Negeri di Provinsi Lampung yang akan dipaparkan besok dihadapan tim penguji yakni mengenai peran serta kepala madrasah dalam mendidik siswa.

Peran serta kepala madrasah dalam mendidik menurut hasil penelitiannya adalah harus memiliki paradigma baru dalam mendidik, seperti mampu menjadi edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, dan motivator.

Melalui peran serta tersebut, menurutnya visi dan misi sekolah mampu diwujudkan sehingga kenyamanan belajar siswa dapat tumbuh dengan baik.

“Kenyamanan belajar adalah hal utama diperoleh siswa dalam menimba ilmu pendidikan. Untuk mendapatkan itu semua, tentu menjadi tugas kepala madrasahnya yang menciptakannya,” kata dia.

***

Dilansir dari Lampost.co