Nur Rohman dan Azima Dimyati Lulus Promosi Doktor Predikat Sangat Memuaskan


BANDAR LAMPUNG (lampost.co) — Dua mahasiswa Program Doktor Manajemen Pendidikan Islam, Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung yakni Nur Rohman dan Azima Dimyati saat mengikuti ujian promosi Doktor, di kampus Pascasarjana UIN, Labuhanratu Bandar Lampung, Rabu (24/10) malam, lulus dan memperoleh nilai sangat memuaskan.

Nur Rohman saat memaparkan hasil penelitian disertasi berjudul Pelaksanaan dan Pengawasan Pendidikan Islam dalam Pembinaan Perilaku Keagamaan (Studi Kasus di Daerah Rawan Konflik di Lampung Tengah) dan Azima Dimyati memaparkan disertasi berjudul Pengaruh Profesional Learning Community Terhadap Pengembangan Profesi Guru pada Madrasah Aliyah Negeri di Provinsi Lampung, mampu mempertahankan hasil disertasi dan argumentasi dengan baik.

Rektor UIN Raden Intan Lampung, Moh Mukri mengatakan kedua promovendus yakni Nur Rohman dan Azima Dimyati saat memaparkan hasil penelitian dihadapan tim penguji dapat memberikan argumen dengan baik sesuai fakta berdasarakan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam beberapa waktu.

Hasil penilaian tim penguji kepada kedua mahasiswa program Doktor tersebut, menurutnya dinyatakan lulus dan layak menyandang gelar Doktor dengan memperoleh nilai sangat memuaskan. Pertimbangan lain memberikan nilai sangat memuaskan, menurut dia dinilai dari hasil ujian tertutup yang sebelumnya telah dilakukan dan melihat proses perkuliahan mampu dijalankan dengan baik oleh kedua promovendus tersebut.

“Dengan mempertimbangkan dan melihat hasil paparan ujian terbuka yang dilakukan promovendus dihadapan tim penguji, ujian tertutup yang sebelumnya dilakukan, dan proses perkuliahan telah dilakukan selama menjadi mahasiswa, maka Nur Rohman dan Azima Dimyati layak menyandang gelar Doktor dengan nilai sangat memuaskan,” ujar Rektor.

Untuk diketahui Nur Rohman dalam disertasinya meneliti mengenai proses pelaksanaan dan pengawasan pendidikan di daerah rawan konflik dan daerah rendah konflik. Membedakan didua daerah tersebut menurut Nur Rohman adalah pada kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan siswa yakni lebih diarahkan pada penanaman nilai-nilai keagamaan islam, agar berlangsungnya kegiatan mampu menghadirkan nuansa keislaman.

“Proses pengawasan pelaksanaan dan pendidikan di daerah rawan dan tidak rawan konflik hampir tidak ada perbedaan cukup mencolok khususnya kegiatan ekstrakurikuler. Hal tesebut muncul bilamana para siswa ditanamkan nilai keagamaan keislaman yang baik,” ujar Nur Rohman.

Sedangkan Azima Dimyati dalam disertasinya memaparkan peran serta kepala madrasah dalam mendidik menurut hasil penelitiannya adalah harus memiliki paradigma baru dalam mendidik, seperti mampu menjadi edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, dan motivator.

Melalui peran serta tersebut, menurutnya visi dan misi sekolah mampu diwujudkan sehingga kenyamanan belajar siswa dapat tumbuh dengan baik. “Kenyamanan belajar adalah hal utama diperoleh siswa dalam menimba ilmu pendidikan. Untuk mendapatkan itu semua, tentu menjadi tugas kepala madrasahnya,” kata Azima Dimyati

***

dilansir dari Lampost.co